Kekerasan Seksual Kerusuhan 1998: Korban, Pelaku, dan Upaya . . . Kasus kekerasan seksual menjadi sisi kelam Kerusuhan Mei 1998 yang paling sulit untuk diungkap fakta peristiwanya Kesulitan dalam mengungkap peristiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya upaya teror yang diterima tim relawan, perawat korban, serta korban dan keluarga
Menolak Penyangkalan Sejarah Kekerasan Seksual Mei 1998 Saya menilai bahwa sikap ini bukan sekadar keliru, tetapi berbahaya Kekerasan Seksual Mei 1998 adalah Fakta Sejarah Ia bukan dokumen yang bisa dihapus dan ditulis ulang semaunya, tetapi
Fadli Zon Disorot, Bagaimana Nasib Tragedi Pemerkosaan Massal . . . Temuan ini menunjukkan bahwa kekerasan seksual selama tragedi Mei 1998 adalah fakta, bukan sekadar isu atau cerita sepihak TGPF Mei 1998 mengungkapkan fakta tersebut sudah diverifikasi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terhadap 85 kasus kekerasan seksual
Merawat Ingatan Tragedi Mei 98: Mencegah Keberulangan Tragedi . . . Merawat Ingatan Tragedi Mei 98: Mencegah Keberulangan Tragedi Kekerasan Seksual melalui PengesahanUU No 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual Jakarta, 13 Mei 2022 Kerusuhan massal yang meletus di kota-kota besar di Tanah Air di antaranyaJakarta, Medan, Surabaya, Solo, Palembang pada 13-15 Mei 1998 atau dikenaldengan Tragedi Mei
Kekerasan Seksual Mei 1998 Bukan Rumor Belaka, Lawan Upaya . . . Kebanyakan kasus perkosaan juga dilakukan di hadapan orang lain Pelapor Khusus Komnas Perempuan Tentang Kekerasan Seksual Mei 1998 dan Dampaknya pun menemukan bahwa ada kesengajaan untuk menyasar perempuan beretnis Tionghoa, yang pada saat itu dikonstruksikan sebagai kambing hitam akibat krisis moneter di Indonesia
Pemerkosaan Massal Mei 1998: Brutal, Tragis, dan Bukan Rumor Kebenaran tentang kerusuhan Mei 1998, termasuk kekerasan seksual, harus diintegrasikan ke dalam kurikulum sejarah nasional untuk memastikan generasi mendatang memahami sepenuhnya cakupan tragedi serta bahaya diskriminasi
Menolak Lupa Kekerasan dan Femisida di Bulan Mei 1998 Femisida dan kekerasan seksual pada perempuan, khususnya perempuan Tionghoa, hingga kini tak pernah mendapat keadilan Dalam peristiwa Mei 1998, kita melihat bagaimana perempuan yang berani bersuara justru dibungkam melalui perenggutan nyawa